Pazindonesia.com – Mengapa Pelatihan Pengobatan Alternatif Semakin Dicari?
Di tengah dunia medis modern yang serba canggih, banyak orang mulai kembali bertanya: “Adakah cara alami, tanpa obat, tanpa operasi, yang bisa membantu penyembuhan penyakit?”.
Dari keresahan inilah, minat masyarakat terhadap pelatihan pengobatan alternatif terus meningkat.
Metode pengobatan alternatif tidak lagi dipandang sebelah mata. Bahkan, banyak dokter medis ikut belajar, menguji, lalu membuktikan manfaatnya.
Gambar: Energi Booster PAZ
Salah satu metode yang paling cepat berkembang adalah terapi PAZ Al Kasaw, sebuah pendekatan penyembuhan berbasis perbaikan struktur rangka tubuh. Continue reading →
Ada sebuah Testimoni Pasien PAZ yang sangat menarik. ZERO TO HERO bahasanya.
Awal Pasien, Sampai pada akhirnya beliau malah belajar ilmu terapinya. Mari kita simak: Belajar Basic PAZ Al Kasaw “Bukan” Untuk Menjadi Terapis, Loh kok begitu?
Iya. Ini berdasar pengalaman pribadi saya yang sebelum belajar Basic PAZ di tahun 2019 sudah berprofesi sebagai seorang terapis bahkan ada yang semodalitas dengan PAZ tapi sangat berbeda fundamentalnya.
Saya “terjerumus” ke dalam dunia perterapisan karena kondisi saya sebagai seorang penderita keluhan saraf terjepit. Kalau dihitung dari tahun pertama saya mengenal PAZ Al Kasaw, sudah sekitar sepuluh tahun sebelumnya keluhan tersebut saya derita.
Selain saraf terjepit, berdasar hasil rontgen di area pinggang belakang bagian bawah, ada pengapuran juga . Yang pernah mengalami keluhan seperti saya, tentu paham bagaimana tersiksanya saat keluhan itu datang
…
Akhirnya dengan dukungan penuh dari suami Muslim Gunawan, memutuskan ikut belajar Basic, itupun di daerah yang sangat jauh dari kediaman saya yaitu Balikpapan – Semarang, sebetulnya dalam rangka ikhtiar menemukan jalan kesembuhan dari keluhan tersebut.
Jadi bukan semata-mata ingin belajar PAZ ya.
Foto Ibu Afriwel
Bahkan boleh dibilang sebenarnya penasaran aja, apakah betul keluhan saraf terjepit saya bisa menemukan solusi kesembuhan yang dicari hampir selama sepuluh tahun itu? Astaghfirullah… niatnya belum murni waktu itu. hehe.Continue reading →