PAZindonesia.com – Hadist Bagaimana Cara Berjalan Rasulullah Seakan Akan Turun dari Tempat Tinggi memberikan inspirasi yang mendalam kepada Ustadz Haris.
Bagaimana tidak. Bagi seorang muslim yang sudah bersyahadat, apa yang ditunjukan Rasulullah, jelas itu teladan terbaik. Terbaik dalam segalanya. Baik urusan dunia maupun urusan akhiratnya.
Maka, kembali kepada Qur’an, kembali kepada Sunnah, tentunya akan hadirkan banyak kebaikan bagi diri seorang muslim / muslimah. Termasuk urusan kesehatan.
Ukuran sehat seorang muslim, kini sudah aneh aneh. Kadang di hadapkan pada ukuran angka angka pada alat digital yang menutu PAZ jelas kurang tepat. Ukuran sehat seseorang, adalah sehatnya Rasulullah.
Dia dikatakan sehat. Parameter sederhananya, ya bisa jalan, sebagaimana jalannya Rasulullah. Simpel saja.
Tata Cara Berjalan Rasulullah
Nah, Bagaimana sih Rasulullah kalau berjalan? Ustadz Haris mencermati hadist Bagaimana cara berjalannya rasulullah beberapa diantaranya:
A. Rasulullah Berjalan dengan Cepat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam cepat dalam berjalan, tidak lamban dan loyo. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan:
وَلَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَحْسَنَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأَنَّ الشَّمْسَ تَجْرِي فِي وَجْهِهِ، وَمَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَسْرَعَ فِي مِشْيَتِهِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأَنَّمَا الْأَرْضُ تُطْوَى لَهُ إِنَّا لَنُجْهِدُ أَنْفُسَنَا وَإِنَّهُ لَغَيْرُ مُكْتَرِثٍ
Artinya, “Tidak pernah aku melihat orang yang lebih tampan selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Matahari bersinar di wajahnya. Dan aku tidak pernah melihat orang yang lebih cepat dalam berjalan selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Seakan-akan bumi dilipat bagi beliau, bahkan kami harus bersungguh-sungguh (jika berjalan bersama beliau) dan beliau bukan orang yang cuek” (HR. At-Tirmidzi dalam Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah, no.118)
B. Rasulullah Berjalan Enerjik, Tidak Loyo, dan Tidak Malas Malasan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berjalan dengan enejik, mengerahkan tenaganya, bukan jalannya orang yang malas atau loyo. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma beliau berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَشَى، مَشَى مَشْيًا مُجْتَمِعًا يُعْرَفُ أَنَّهُ لَيْسَ بِمَشْيِ عَاجِزٍ وَلا كَسْلانَ
Artinya, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jika berjalan beliau berjalan dengan enerjik, sehingga sangat terlihat bahwa beliau bukan orang yang lemah dan juga bukan orang yang malas” (HR. Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, dihasankan oleh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 2140).
Maka berjalan dengan tenang dan berwibawa tidak harus lambat dan loyo. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berjalan dengan tenang dan berwibawa namun juga cepat dan bertenaga. Continue reading →