Manfaat Bekam Ditinjau dari Konsep Input Sistem Output PAZ

Pazindonesia.com – Kali ini, kita bahas apa sih Manfaat Bekam Ditinjau dari Konsep Input Sistem Output menurut PAZ Al Kasaw?

foto founder paz ustadz haris moedjahid rahimahullah aris hidayat
Gambar 1: Ustadz Haris Moedjahid Rahimahullah

Ustadz Haris Rahimahullah, Founder PAZ Al Kasaw, dalam banyak kesempatan menyampaikan bahwa pendekatan pengobatan hendaknya dilakukan secara holistik.

Janganlah kita terpaku ada salah satu kategori saja, terlalu fanatik pada area tersebut, sehingga melupakan bahkan mengabaikan sisi lain.

Pemaknaan holistik dalam PAZ Al Kasaw adalah mencakup aspek Input – Sistem – Output

Apa yang dimaksud dengan Input – Sistem – Output?

Latar belakang Ustadz Haris yang merupakan ‘orang teknik’, beliau dulu sekolah di Technische Universiteit Delft jurusan Aeronoutical Enginering (spesialisasi struktur dan rangka pesawat terbang) Belanda, mau tidak mau memberikan pengaruh dalam beliau mencermati bidang pengobatan.

Beliau sampaikan, kalau mau sehat paripurna, setuju, perhatikan inputnya.

Input meliputi apa saja yang dimasukan ke badan, tidak terbatas pada makanan, minuman, herbal, obat kimia sintetis, infus, bahkan yang sifatnya adalah kalor juga termasuk bagian dari input.

Tapi jangan input saja.

Sudah tahu bahwa klien sudah meminum obat, sudah meminum herbal sekian tahun namun belum ada progres peningkatan kualitas kesehatan, maka harus lakukan sesuatu yang lain dalam ikhtiarnya. Jangan berputar putar pada area input saja.

Sudah tau input herbal pakai model simplisia (bentuk seduhan kering) tidak ada progress, ganti fermentasi herba, ganti sirup herba, ganti ekstrak herba, ganti tablet herba, ganti teh celup herba, rokok herba, balur herba, ganti model dalam cara ‘mengkonsumsi herba’.

Ya itu sebenarnya menurut ilmu paz hanya muter muter di area input saja.

Atau, dilanjut ke terapi nutrisi, diet, terapi makanan ini dan itu, semuanya masih dalam cakupan area input.

Jangan pula terlalu fokus pada output saja

Pengertian terapi berbasis output dalam kacamata paz yakni segala metode terapi yang basisnya ‘mengeluarkan sesuatu’ dari klien dalam upaya ikhtiar kesembuhan.

Kita mengenal terapi lintah, terapi al fasdu, terapi bekam, kita berupaya keluar keringat dengan olahraga atau sauna, muntah, serta ada banyak ragam lainnya terapi yang ‘sifatnya mengeluarkan penyakit’ dari klien.

Ustadz Haris Rahimahullah sendiri, sebelum beliau mensyiarkan metode temuan beliau sendiri yakni PAZ Al Kasaw juga salah satu tokoh yang gencar mensyiarkan terapi output dalam bentuk Bekam, Lintah, Serta Fashdu. Bahkan beliau memiliki banyak murid khususnya para terapis bekam di eropa.

Ya, beliau selepas belajar ilmu bekam dari beberapa ahli di indonesia serta malaysia ketika beliau kembali ke eropa, beliau tak sungkan sungkan untuk mengajarkan serta mensyiarkannya. Beliau sangat bersemangat menyampaikan salah satu mutiara ilmu thibbun nabawi bekam ini.

Ingatlah untuk menempuh perbaikan aspek Sistem

terapi saraf kejepit pengobatan saraf kejepit
Gambar 2: Praktek Kaidah Pemeriksaan Penyakit ala PAZ

Terapi input sudah maksimal

Terapi output sudah rutin

Kok masih bandel juga penyakitnya?

Masih suka kambuh kambuhan itu penyakitnya?

Ya ikhtiarkan lebih sempurna dengan terapi sektor sistem dengan metode PAZ Al Kasaw.

Terapi sistem ini bukan main main, dari hasil praktek dilapangan, input yang anda konsumsi, output yang sudah anda tempuha jadi jaaaaauuuuuuuuuh lebih optimal bi idznillah setelah kita paz

Awalnya yang ‘seperti herbalnya gak keserap serap’, begitu kita masukan elemen sistem. Herbalnya jadi lebih cepat diserap tubuh.

Tidak usah jauh jauh, bahkan makanan / nutrisi yang dikonsumsi jauh lebih mudah terserap tubuh.

Parameternya pakai apa? Banyak sih.

Salah satunya, pada beberapa orang yang kurus melulu. Padahal makan sudah cukup bergisi, nutrisinya lengkap, begitu ditambah paz al kasaw tubuhnya jadi lebih berisi. Padahal takaran inputnya sama.

Perbaikan sistem dalam konsep PAZ Al Kasaw itu seperti apa?

Nah harus mengenal lebih dulu, PAZ itu apa sih.

“PAZ adalah gaya sehat dan metode terapi penyehatan alamiah yang bertujuan untuk menjaga, memperbaiki, meningkatkan kualitas tubuh yang berfokus pada tindakan menormalkan jalur penyakit kenceng, kendor, melintir maupun kombinasinya pada tubuh manusia dengan rangkaian jurus berbasis biomekanik temuan Ustadz Haris Moedjahid Rahimahullah”.

PAZ memperbaiki sistem tubuh yang ‘menyimpang’. Ditandai dari hasil pemeriksaan komprehensif pada tubuh manusia.

Seorang paztrooper akan memeriksa dari kendor kencengnya tubuh, bentuk pinggul seperti apa, C/S/L, jempol tipe V atau A dan sebagainya.

Hasil dari pemeriksaan itu menjadikan paztrooper paham persoalan sistem yang terjadi, lalu di ikhtiarkan untuk meng-nol koma nol-kan aspek permasalahan tersebut melalui rangkain jurus terapi yang sudah dirancang oleh Ustadz Haris Moedjahid Rahimahullah

Lebih lengkap, bisa baca baca apa itu PAZ di artikel ini.

Manfaat Bekam Dari Aspek PAZ Al Kasaw

Nah kita kembali ke aspek manfaat bekam menurut PAZ Al Kasaw.

Kalau dari paz, tentu manfaat bekam:

  1. Paling utama dan paling pertama manfaatnya adalah mengambil keberkahan dari metode yang di anjurkan oleh Rasulullah. Tentu menjadi kemuliaan tersendiri manakala kita bersemangat mengikuti segala aspek yang sudah beliau contohkan.
  2. Terapi bekam menjadi bagian dari ikhtiar aspek output dalam pengobatan. Bahkan ustadz Haris Rahimahullah untuk urusan output menempatkan bekam di posisi paling puncak.
  3. Bekam bisa dilakukan pasca seseorang sudah di nol koma nolkan sistemnya mempergunakan terapi paz al kasaw. Mengapa demikian? alasan praktis dalam urutan terapi saja. Manakala seseorang sudah bekam basah terlebih dahulu kemudian diberikan terapi paz, tarikan otot dan pergerakan jurus paz ada banyak yang menggunakan punggung sebagai tumpuan sehingga tidak nyaman. Secara aspek manfaat, selepas dipaz, aliran darah lebih bagus, syaraf syaraf juga sudah dalam kondisi yang lebih enak

Tapi, tentu saja PAZ mengetahui ada banyak manfaat bekam bagi kesehatan.

Manfaat Bekam Ditinjau dari Konsep Input Sistem Output PAZ

Manfaat Bekam (Hijamah) Secara Klinis Berdasarkan Penelitian Modern

Berbekam, atau dalam istilah medis dikenal sebagai cupping therapy, adalah terapi pengobatan tradisional yang kini mulai diakui secara luas dalam dunia kedokteran modern.

Terapi ini bekerja dengan menciptakan hisapan negatif pada permukaan kulit yang membantu melancarkan peredaran darah, membuang toksin, dan merangsang proses penyembuhan alami tubuh.

Manfaat lain yang sering kita dapati dalam penelitian terkini:

Mengatasi Hipertensi dengan Pendekatan Holistik

Manfaat bekam membantu menstabilkan tekanan darah tinggi (hipertensi) bukan hanya dengan menurunkannya, tetapi dengan mengatur ulang distribusi darah ke organ-organ vital seperti jantung, otak, dan ginjal.

Proses ini memperbaiki ketidakseimbangan suplai darah yang menjadi akar hipertensi (Hasan, Ahmad, & Ahmad, 2014).

Dengan kata lain, bekam mengobati bukan dari gejalanya saja, melainkan dari akar ketidakseimbangan tubuh secara menyeluruh.

Memperbaiki Profil Lipid dan Kolesterol

Penelitian menunjukkan bahwa bekam dapat memberikan efek signifikan dalam menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL, sekaligus meningkatkan kadar HDL dalam darah.

Dalam studi eksperimental terhadap pasien dislipidemia, kadar kolesterol total turun dari 328 mg/dL menjadi 283 mg/dL, LDL turun dari 195 menjadi 158 mg/dL, sementara HDL meningkat dari 78,5 menjadi 85 mg/dL (Mardiyanti et al., 2022).

Ini menunjukkan bahwa bekam bisa dijadikan bagian dari intervensi non-obat untuk menangani kolesterol tinggi secara alami.

Mengurangi Nyeri dan Peradangan

Berbekam juga terbukti efektif dalam meredakan nyeri, baik pada kasus rheumatoid arthritis, carpal tunnel syndrome, maupun nyeri otot kronis.

Mekanismenya adalah dengan meningkatkan sirkulasi darah lokal dan mengeluarkan zat patologis dari jaringan interstitial (Sm, Mahmoud, & Nabo, 2013).

Hasilnya, proses peradangan dapat ditekan dan regenerasi jaringan menjadi lebih optimal.

Meningkatkan Sistem Imun dan Detoksifikasi

Bekam berkhasiat untuk mengeluarkan substansi berbahaya dari dalam tubuh, termasuk radikal bebas, kolesterol jahat, dan zat kimia berlebih.

Efek ini berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh, karena darah yang bersih lebih mampu mendistribusikan oksigen dan nutrisi secara efisien (Sayed et al., 2014).

Proses detoksifikasi ini penting dalam mencegah penyakit degeneratif yang sering muncul akibat paparan racun dalam jangka panjang.

Aman dan Minim Risiko Efek Samping

Studi observasional menunjukkan bahwa bekam adalah terapi yang tergolong aman.

Efek samping seperti kemerahan atau memar pasca-terapi biasanya ringan dan akan sembuh dalam waktu 2 hingga 3 minggu tanpa komplikasi serius (Al-Rubaye, 2012).

Karena prosedurnya non-invasif (konteks bukan bekam basah dalam penelitian ini) dan tidak menggunakan bahan kimia, bekam cocok dijadikan terapi pendamping dalam banyak kasus medis.

Relevan dengan Penyakit Gaya Hidup Modern

Seiring dengan meningkatnya prevalensi penyakit kronis yang berkaitan dengan gaya hidup—seperti hipertensi, diabetes, obesitas, dan gangguan metabolik lainnya—bekam menjadi solusi yang murah, sederhana, dan terbukti secara ilmiah (Kouser et al., 2021).

Bahkan dalam konteks pasca-pandemi COVID-19, terapi ini dianggap mampu membantu memperbaiki kualitas kesehatan fisik dan mental (Zahrin et al., 2021).

Konteks Bekam Menurut Islam

Lebih spesifik sebagai seorang muslim, tentunya berbekam bukan sekedar melihat manfaat medis. Faktor WHY yang paling utama tentunya sebab bekam ini sudah dijelaskan dalam beberapa hadist hadist nabi.

Bekam atau hijamah bukan sekadar warisan pengobatan tradisional, tetapi juga bagian dari warisan Nabawi yang sangat dianjurkan.

Sejumlah hadits shahih menunjukkan bahwa berbekam tidak hanya bermanfaat secara medis, tetapi juga sarat keutamaan spiritual.

Berikut ini adalah beberapa hadits Nabi ﷺ tentang bekam beserta ulasannya:

1. Anjuran Berobat dengan Al-Hijamah (Berbekam)

إِنْ كَانَ فِي شَيْءٍ مِنْ أَدْوِيَتِكُمْ خَيْرٌ، فَفِي شَرْبَةِ عَسَلٍ، أَوْ شَرْطَةِ مِحْجَمٍ، أَوْ لَذْعَةٍ مِنْ نَارٍ، وَمَا أُحِبُّ أَنْ أَكْتَوِيَ

Transliterasi: In kāna fī shay’in min adwiyatikum khayr, fa fī sharbat ‘asal, aw sharṭat miḥjam, aw lad’ah min nār, wa mā uḥibbu an aktawī

Terjemahan: “Seandainya ada sesuatu yang lebih baik bagi kalian sebagai pengobatan, maka itu terdapat pada meminum madu, atau sayatan alat bekam, atau sentuhan dengan besi panas. Tetapi aku tidak menyukai pengobatan dengan besi panas.”

Sumber Hadits: Shahih Al-Bukhari, no. 5702

Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi ﷺ mengakui manfaat pengobatan dengan madu dan bekam, namun beliau tidak menyukai pengobatan dengan besi panas. Ini menunjukkan bahwa bekam adalah salah satu metode pengobatan yang dianjurkan dalam Islam.

2. Kesembuhan dalam Tiga Hal

الشِّفَاءُ فِي ثَلاَثَةٍ: فِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ، أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ، أَوْ كَيَّةٍ بِنَارٍ، وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الكَيِّ

Transliterasi: Asy-syifā’u fī thalāthah: fī sharṭat miḥjam, aw sharbat ‘asal, aw kayyah bin nār, wa anā anhā ummatī ‘anil-kayy

Terjemahan: “Kesembuhan itu ada pada tiga hal: pada sayatan alat bekam, atau meminum madu, atau pengobatan dengan besi panas. Namun aku melarang umatku dari pengobatan dengan besi panas.”

Sumber Hadits: Shahih Al-Bukhari, no. 5680

Hadits ini menegaskan bahwa bekam adalah salah satu metode pengobatan yang memiliki manfaat kesembuhan, dan Nabi ﷺ menganjurkan umatnya untuk menggunakannya.

3. Bekam dan Qusthul Bahri

إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ، وَالْقُسْطُ الْبَحْرِيُّ

Transliterasi: Inna amthala mā tadāwaitum bihil-ḥijāmah, wal-qusṭul baḥriyyu

Terjemahan: “Sesungguhnya yang terbaik dari apa yang kalian gunakan untuk pengobatan adalah bekam dan Qusthul Bahri (sejenis tanaman obat).”

Sumber Hadits: Shahih Al-Bukhari, no. 5696

Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi ﷺ merekomendasikan bekam dan Qusthul Bahri sebagai metode pengobatan yang efektif.

4. Waktu Terbaik untuk Berbekam

مَنْ أَرَادَ الْحِجَامَةَ فَلْيَتَحَرَّ السَّبْعَ عَشْرَةَ، وَالتِّسْعَ عَشْرَةَ، وَالْإِحْدَى وَالْعِشْرِينَ

Transliterasi: Man arāda al-ḥijāmah falyataḥarra as-sab‘a ‘ashrata, wa at-tis‘a ‘ashrata, wa al-iḥdā wa al-‘ishrīn

Terjemahan: “Barangsiapa ingin berbekam, maka hendaklah ia memilih tanggal 17, 19, dan 21 (dari bulan Hijriyah).”

Sumber Hadits: Sunan Ibn Majah, no. 3486

Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi ﷺ memberikan panduan waktu terbaik untuk melakukan bekam, yaitu pada tanggal-tanggal ganjil di pertengahan bulan Hijriyah.

Penjelasan Ulama Mengenai Manfaat Bekam

Tentunya para ulama juga menyampaikan manfaat bekam,  Al-Imam An-Nawawi rahimahullah (Wafat: 676H) berkata tentang hadis tiga jenis kesembuhan di Syarh Shahih Muslim:

فهذا من بديع الطب عند أهله لأن الأمراض الامتلائية دموية أو صفراوية أو سوداوية أو بلغمية فان كانت دموية فشفاؤها إخراج الدم وان كانت من الثلاثة الباقية فشفاؤها بالاسهال بالمسهل اللائق لكل خلط منها فكأنه نبه صلى الله عليه و سلم بالعسل على المسهلات وبالحجامة على إخراج الدم بها وبالفصد ووضع العلق وغيرها مما فى معناها وذكر الكى لأنه يستعمل عند عدم نفع الأدوية المشروبة ونحوها فآخر الطب الكى

“Ini termasuk sebahagian dari keajaiban perubatan menurut para pakarnya, di mana unsur-unsur penyakit dalaman memiliki keterkaitan dengan masalah darah, kegagalan fungsi organ dalaman (seperti hati, hempedu dan yang lainnya), gangguan pada pencernaan, atau gangguan pada bendalir tubuh. Jika penyakit itu ada hubungannya dengan darah, maka penyembuhannya dengan cara mengeluarkan sebahagian darah.

Manakala jika penyakit tersebut berkaitan dengan 3 sebab yang lain yang disebutkan, maka penyembuhannya dengan cara membersihkan medan pencernaan (perut, usus, atau seumpama) dengan elemen (atau ramuan) pembersih yang bersesuaian bagi penyakit tersebut. Maka seakan-akan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengisyaratkan madu sebagai ramuan untuk rawatan pada gangguan pencernaan, manakala al-hijamah (bekam), al-fashdu, menempelkan lintah pada tubuh (bekam lintah) dan metode yang semakna dengannya sebagai sarana untuk mengeluarkan darah.

Dan Nabi menyebutkan al-kay (rawatan menggunakan besi panas) kerana kaedah ini boleh digunakan ketika kaedah rawatan yang lainnya tidak mendatangkan manfaat, maka al-kay boleh digunakan sebagai sarana perubatan yang terakhir.” (Syarh Shahih Muslim, 14/192-193)

Wah, luar biasa ya.

Penutup

Alhamdulillah demikianlah ulasan manfaat bekam ditinjau dari Konsep Input Sistem Output menurut ilmu paz al kasaw.

Kita bersyukur di indonesia semua akses untuk melaksanakan terapi kesehatan secara holistik ini Allah mudahkan.

Maka, jika didapati sedang mengalami sakit, belum juga Allah berikan kesembuhan, bolehlah melakukan terapi secara holistik Input Sistem Output.

Khusus perkara sistemnya, Silakan Belajar PAZ / Meminta Bantuan ke Praktisi PAZ (paztrooper) Di Kota Anda

Kapan jadwal pelatihan PAZ Al Kasaw baik online maupun offline silakan cek di Jadwal Pelatihan PAZ  Terdekat atau Whatsapp Ke admin Kami: +62 811-2655-267 / 0821-3698-0137. Biar cepet bisa klik chat whatsapp di sini.

Salam Sehat Selalu

Anjrah Ari Susanto, S.Psi.

Penggiat PAZ Al Kasaw, Co Founder PAZ.


Daftar Pustaka

  • Al-Rubaye, K. Q. A. (2012). The Clinical and Histological Skin Changes After the Cupping Therapy (Al-Hijamah). [No journal name available].
  • Hasan, I., Ahmad, T., & Ahmad, S. (2014). Management of Hypertension by Wet Cupping Therapy (Al-Hijamah): A Case Study. [Case Report].
  • Kouser, H. V., Nayab, M., Tehseen, A., et al. (2021). Evidence-Based Therapeutic Benefits of Cupping Therapy (Hijamah): A Comprehensive Review. Journal of Drug Delivery and Therapeutics.
  • Mardiyanti, M., Widada, W., Pelawati, R., Wulandari, E., & Samsiah. (2022). Therapeutic Effect of Hijamah (Cupping Therapy) on Lipid Profiles and Apolipoprotein in Hypercholesterolemic Patients. Jurnal Keperawatan Soedirman.
  • Sayed, S., Al-Quliti, A., Mahmoud, H., et al. (2014). Therapeutic Benefits of Al-Hijamah: In Light of Modern Medicine and Prophetic Medicine. [Journal unavailable].
  • Sm, E., Mahmoud, Hs., & Nabo, Mmh. (2013). Medical and Scientific Bases of Wet Cupping Therapy (Al-Hijamah). Alternative & Integrative Medicine.
  • Zahrin, S. N. A., Said, M. M. M., Sandakumaran, A. I. M. I., et al. (2021). The Benefit of Cupping (Hijamah) to Post-Vaccination Mental & Physical Health. Journal of KATHA.

Tuliskan Komentar Atau Pertanyaanmu:

Your email address will not be published. Required fields are marked *