27 Testimoni Dokter PAZ Al Kasaw, Pendapat Medis Mengenai Metode PAZ?

Pazindonesia.com – Menyampaikan testimoni dokter yang sudah mengikuti pelatihan paz al kasaw agar menjadi pertimbangan bagi anda sebelum masuk dan belajar di pelatihan paz.

Kita tahu metode pengobatan PAZ Al Kasaw sedang booming dan menjadi pusat perhatian di indonesia juga negara tetangga.

Bagaimana tidak, terobosan baru bidang kesehatan dimana mengambil inspirasi dari terjemahan makna ayat Al Qur’an serta As Sunnah kemudian dikaji dalam disiplin ilmu secara biomekanik hasil riset rasional empiris selama lebih dari 15 tahun Ustadz Haris Moejahid Rahimahullah benar benar telah berhasil memberikan pendekatan, fakta, hasil hasil yang tak terbantahkan.

testimoni dokter tentang paz

Bagaimana keluhan syaraf kejepit yang dulunya merupakan penyakit mengerikan, dimana si sakit ujung ujungnya meminum obat nyeri seumur hidup, atau operasi tulang yang berakhir kelumpuhan serta nyeri semakin banyak.

Bi idznillah, Banyak penyakit mengerikan bisa selesai ukuran detik wasilah metode yang dikembangkan oleh beliau yang dulu pernah belaajr di Technische Universiteit Delft jurusan Aeronoutical Enginering, Belanda ini.

Hal lain, dari video testimoni dokter paz di bawah anda akan tau penyakit jantung, mulai jantung koroner, kasus sesek pada orang yang sudah pasang ring jantung, termasuk kasus aritmea bisa selesai dengan engklek (loncat loncat) tanpa harus pembedahan.

Sampai akhirnya, Riset  secara rasional empiris 15 tahun Ustadz Haris dituangkan dalam konsep PAZ Al Kasaw Melahirkan Lifestyle Baru Masa Kini, Bagaimana Hidup Sehat Tanpa Operasi, Tanpa Alat Alat Aneh Mahal Mahal, Tanpa Jimat bersih dari Kesyirikkan, dan tanpa Obat Kimia Sintetis yang efek sampingnya sangat merusak.

Oke, Kedengarannya Bagus, Namun Bagaimana Sih Pandangan Medis Mengenai PAZ Al Kasaw? Apa Testimoni Dokter PAZ yang Sudah Mempraktekkannya?

Baik, dimanapun majelis PAZ Al Kasaw, tidak lepas dari banyaknya dokter dokter pembelajar yang ikut hadir.

Tidak sekedar dokter umum, dokter gigi, bahkan dokter spesialis ikut mempelajari temuan baru ini.

Tak sungkan sungkan beliau dari luar jawa bahkan dari luar negeri mengejar kelas kelas Pengobatan Akhir Zaman Metode PAZ Al kasaw ini.

testimoni dokter paz tinjauan medis mengenai paz al kasaw
Gambar 1: Beberapa Dokter yang Sudah Aktif Nge-PAZ

Demikian luar biasanya semangat belajar, bahkan ada sejumlah dokter demi bisa memahami lebih dalam mengenai PAZ Al Kasaw, beliau beliau ini rela meninggalkan keluarga, mengorbankan waktu cutinya, guna reseat (daftar ulang) kelas basic sampai beberapa kali.

Kok bisa para dokter sampai re-seat?  Ya walaupun beliau ini sudah menempuh bidang kedokteran, pendekatan PAZ sama sekali baru. Kedokteran kecenderungannya biokimia, ada penyakit apa, dibaca reaksi kimia di badan seperti apa, ujungnya obat kimia apa yang bisa jadi solusinya.

Sedangkan PAZ, paz kuat di sisi Biomekanik. PAZ melihat problem kesehatan seperti insinyur (foundernya juga insinyur), bagaimana menemukan permasalahan secara biomekanik, memberikan solusi biomekanik, dan followup terapi biomekaniknya seperti apa.

Dua duanya bisa di kompelementer-kan. Fokusnya bagaimana membantu pasien pasiennya sehat.

Walau paz tetap saja tidak mengesampingkan proses biokimia di badan. Hanya saja, porsi terbesar di PAZ fokus pada biomekanik. Spesialisasi masing masing. Selengkapnya mari kita langsung saja cermati pendapat medis dari dokter paz ini:

Testimoni Dokter Terhadap Pelatihan PAZ Metode Al Kasaw

Baik, mari kita langsung saja menyimak testimoni para dokter yang sudah langsung belajar di kelas PAZ Al Kasaw.

Ada yang awalnya hadir sehat sehat saja murni belajar, ada yang datang membawa problem kesehatan yang sejak dulu tak selesai selesai (padahal dirinya dokter), ada juga yang awal nyinyir sekarang malah jatuh cinta setengah mati dengan PAZ he he he he.

1. dr. Sentot Primadianto, Sidoarjo

Kasus: Pada anak, dulunya anak alami alergi coklat & Pada istrinya migraen serta vertigo tak sembuh sembuh

Beliau mendapatkan ujian dari Allah, anaknya mengalami alergi aneh. Setiap kali memakan coklat atau eskrim langsung terkena serangan alergi yang sangat menakutkan.

Sudah dicoba dikonsultasikan ke berbagai dokter termasuk dokter spesialis, sudah konsumsi aneka obat resep yang diberikan, Qodarullah belum ada progresnya.

Masih berulang, ketika anak konsumsi coklat dan eskrim, alergi timbul.

Lalu, Qodarullah, istri juga memiliki problem vertigo dan migraen kambuhan. Sering terjadi, sejauh ini hanya mampu diberikan anti nyeri, namun berulang terus menerus bertahun tahun tanpa solusi.

Alhamdulillah kemudian dokter Sentot mengetahui informasi adanya metode baru pengobatan bernama PAZ Al Kasaw, lalu beliau ikut dan hadir di kelasnya.

Berikut Testimoni Dokter Sentot tentang PAZ Selengkapnya:

Dokter sentot, hari ini beliau rutin praktek PAZ bersama Istrinya. CouplePAZ yang sangat bersyukur mengenal ilmu PAZ dari Ustadz Haris Moejahid.

Oya, sampai lupa disampaikan, beliau ini juga sudah menerapkan ilmu PAZ Maryam di kelahiran anak ke tiga. Wah lengkap sudah praktikumnya he he he.

2. Dr. dr. Hisbullah Amin ,SpAn.KIC.KAKV. dari Makassar

Kasus: Asam Urat

Beliau adalah dokter spesialis anestesi senior juga dosen dibeberapa fakultas kedokteran.

Sosok yang humble, lucu, bijak, pemberani, serta kecintaannya kepada umat manusia sangat luar biasa. Ada banyak kejadian bencana di indonesia, beliau yang awal awal masuk ke daerah bencana tersebut.

Bahkan disela sela kesibukkannya karirnya, beliau mengasuh sebuah pondok pesantren alam yang cantik di sulawesi selatan.

Singkat cerita, beliau ada keluhan asam urat. Takut mengkonsumsi olahan kambing serta makanan bersantan lain pemicu kambuhnya asam urat.

Beliau ikut pelatihan PAZ Al Kasaw kelas basic, ketika saling praktikum sesama peserta, alhamdulillah keluhannya bisa terselesaikan.

Malam harinya, tim PAZ Al kasaw pusat menantang beliau dengan memakan tongseng kambing. Awalnya beliau menolak, setelah kami yakinkan bahwa insya Allah setelah asam urat di PAZ, bisa makan bebas kembali.

Maka beliau memakannya, alhamdulillah tak ada kumat asam uratnya lagi.

Berikut Testimoni Lengkap Dokter Hisbullah Mengenai Pelatihan PAZ Al kasaw:

Beliau bersama relawan PRI (para relawan indonesia) yang sudah belajar PAZ juga sekarang sudah mendirikan rumah sehat pengobatan alami dimana PAZ Al kasaw sebagai salah satu metode yang diterapkan di dalamnya.

3. dr. Jono dari Mataram

Kasus: 11 Tahun Asma

Beliau menceritakan hasil terapi Asma menggunakan metode paz al kasaw.

Awalnya beliau masih antara percaya dan tidak percaya. Maka beliau menterapi dirinya berdampingan dengan pengurangan konsumsi obat kimia yang biasa beliau minum untuk atasi kasus asmanya.

Berikut Testimoni Dokter Jono Mengenai Terapi dan Pelatihan PAZ lengkap beliau:  

Assalamu’alaikum wr.wb.,…pak Anjrah sekedar melengkapi ceritera..

Sakit asthma yg saya derita puluhan tahun,bahkan dari 2008 s/d sebelum saya ikut pelatihan PAZ  dan berobat methoda PAZ…

bisa dikata setiap hari saya minum obat kalau tdk saya tiap tidur terbangun krn sesak bahkan kalau dingin atau capek juga sesak…

tp setelah pelatihan dan pengobatan methoda PAZ …

3 hari pertama stlh pengobatan PAZ sesak masih dgn disertai banyak mengeluarkan dahak…obat tetap saya minum tp yg biasanya 2x1tab.., saya minum 1×1/2 tab. saat mau tidur krn saya yakin meskipun sesak tp dada lebih lapang…

dan sembuh,stlh hari ketiga dari pengobatan PAZ saya turunkan dosis 1×1/3tab. saat mau tidur dan sembuh….

setelah itu lepas obat…dan Alhamdulillah telah terbebas dari sesak…!! Terima kasih kpd Ustadz Haris Mujahid beserta tim

Berikut video ketika dokter Jono menghadiri Workshop PAZ Al Kasaw Kelas Basic bertopik Asma dan Syaraf Kejepit.

4. dr.  Hidayat Hazairin. M.H. dari Sidoarjo

Kasus: Stroke 1 Tahun. Paralisis pada wajah dan ketika makan makanan mengandung glukosa badan rasa kesemutan tidak nyaman semua.

Beliau mengenal PAZ dari sahabatnya yang lebih dulu berangkat ke pelatihan paz al kasaw serta buka praktek PAZ.

Memiliki keluhan unik. Berawal dari 1 tahun stroke yang dialaminya. Beliau terkena paralisis wajah, lumpuh sebelah wajah.

Sudah di ikhtiarkan secara medis maupun banyak pengobatan alternatif, belum mendapatkan perubahan yang signifikan.

Lebih daripada itu, beliau dari stroke itu mengalami keluhan aneh. Badannya tidak bisa menerima masukan glukosa. Ketika memakan nasi, gorengan, roti, semua bahan mengandung glukosa seluruh badan menjadi tidak nyaman. Rasa Kesemutan.

Beliau merasa butuh solusi baru, yang semoga bisa menjadi wasilah kesembuhan bagi keluhan yang di alaminya.

Alhamdulillah, di PAZ Al Kasaw dokter Hidayat mendapatkan jawaban atas doa doanya selama ini.

Berikut testimoni lengkap dari beliau:

Beliau berkomitmen serius mempelajari PAZ. Beliau ingin menggali metode yang dipakai oleh ustadz Haris, bagaimana sih beliau bisa menemukan aneka terobosan dalam bidang kesehatan dengan konsep biomekanik seluar biasa yang beliau rasakan sendiri faedahnya.

5. dr. Dodi Indra Permadi dari Magelang

Kasus: Kasus Prostat dan Asma.

Pada edisi video ini, dr. Dodi tidak sedang mengeluhkan penyakitnya, tetapi hasil beliau belajar paz lalu menerapkan di lapangan. Beliau ditanya oleh tim PAZ, apa pasien yang paling berkesan diterapi dengan PAZ? Maka simak saja secara langsung paparan dari beliau:
Walau dari istri beliau yang juga seorang dokter + anak juga sedang menempuh pendidikan dokter masih belum menerima konsep PAZ, beliau komitmen mempelajari, mengembangkan, dan mempraktekkan paz dalam kehidupan sehari hari.

6. dr. Galeh Adhi dari Surakarta

Kasus: Napas Sesak dan GERD

Sebelum mengenal PAZ, dr Galeh, beliau dokter, juga praktisi bekam. 

Tertarik mempelajari PAZ selain oleh sebab masih memiliki keluhan penyakit yang belum tuntas dari sisi pengobatan medis juga alternatif yang sudah dicobanya, beliau tertarik PAZ lahir terinspirasi dari Al Qur’an.

Beliau sangat tertarik dengan pernyataan founder paz yang menyampaikan bahwa inspirasi PAZ lahir dari kajian beliau terhadap kisah nabi Ayyub Alaihi Salam.

Ustadz Haris sampaikan, “Tak ada penyakit yang lebih berat melebihi nabi Ayyub Alaihi Salam, tak ada solusi pengobatan yang lebih mutakhir melebih solusi yang Allah berikan kepada Nabi Ayyub Alaihi Salam. Mengapa tak ada dokter yang mau mengkajinya?“.

Lucunya, Qodarullah, perjalanan dokter Galih belajar PAZ tidak semulus yang diharapkan. Datang ke pelatihan PAZ sehat, karena bisa jadi ada salah prosedur yang dilakukan ketika praktikum bersama teman temannya, eh pulang pulang malah sakit.

Selengkapnya langsung simak apa pandangan dokter galih mengenai PAZ dalam video berikut:

7. dr. Suraya dari Kuala Lumpur, Malaysia

Kasus: Syaraf Kejepit di Leher

Jauh jauh dari malaysia oleh sebab keluhan di leher yang tak sembuh sembuh.

Niatnya berobat, malah akhirnya ikut pelatihannya.

Uniknya, selepas teori dan materi materi disampaikan lanjut di pelatihan ada sesi saling praktikum dengan sesama peserta dalam grup  grup kecil.

dr. Suraya praktikum bersama temannya, eh Alhamdulillah keluhan di lehernya sembuh wasilah praktikum di kelas PAZ.

Beliau bahagia sekali.

Simak selengkapnya testimoni dr. Suraya dalam video berikut:

Beliau berkomitmen memperdalam ilmu PAZ sampai mengikuti kelas lanjutan di Bandung serta mau melihat seperti apa realnya rumah sehat milik Ustadz Haris.

8. dr. Rossi dari Sidoarjo, Jawa Timur

Kasus: Dulu ketika ada pasien sering merujuk

Awal dikenalkan tentang pengobatan paz al kasaw dari seorang teman yang sesama sejawat dokter. Akhirnya, bersama suami, Suami juga dokter, ikut pelatihan paz al kasaw kelas basic dan upgrading upgradingnya

Pengalaman sebagai dokter yang kini sudah memiliki skill terapi ilmu pengobatan paz al kasaw adalah dr Rossi dan Suaminya ini merasakan sekarang lebih berdaya dalam membantu sakit yang dialami pasien yang datang kepadanya

Awalnya dulu ketika ada pasien yang ‘sedikit sulit’ hanya bisa merujuk. Merujuk ini kan juga kasian, tidak bisa langsung membantu pasien tersebut.

Alhamdulillah wasilah belajar ilmu paz al kasaw ustadz Haris Moedjahid Rahimahullah sekarang pada pasien pasien tersebut bisa langsung dibantu diterapi.

Simak kisah lengkap dalam video dr Rossi berikut:

9. dr. Berlian dari Limpung, Batang, Jawa Tengah

Kasus: Memfungsikan PAZ Maryam untuk Anestesi Sunat

dr Berlian merupakan dokter yang dikenal di masyarakat area pesisir utara jawa khususnya daerah limpung batang. Beliau alhamdulillah sudah hadir empat kali di kelas workshop paz al kasaw

Nah, kita tanya pengalaman beliau yang cukup berkesan menggunakan ilmu paz al kasaw itu seperti apa.

Ternyata beliau pernah menggunakan ilmu paz maryam guna anestesi saat mau melakukan sunat.

Sebagaimana kita tau, paz maryam adalah jurus yang Ustadz Haris Rahimahullah ciptakan untuk melancarkan kelahiran bayi.

Hanya saja, kalau diterapkan pada laki laki, akan memberikan efek kebas pada ‘itunya’ he he he.

Simak sharing pengalamannya dr Berlian:

10. dr. Uswatun Amnar dari Aceh

Kasus: Pasien 1 Tahun Aktivitas Hanya Bisa Di atas Kasur

Pengalaman paling mengesankan dimana di awal awal praktek ilmu paz, beliau dihadapan pada pasien dari meulaboh.

Pasien yang sudah satu tahun bed rest ditempat tidur, wasilah terapi paz al kasaw 3 kali sekarang sudah seperti tidak pernah sakit, normal, padahal hanya di paz saja tanpa obat lain.

Lalu, kesan mendalam beliau, sangat bersyukur berguru Ustadz Haris Moedjahid rahimahullah, seorang ahli pengobatan, yang concern menggali dan tadabbur dari Al Qur’an sebagai dasar pemikiran terapinya

Selengkapnya langsung saksikan saja:

11. dr. Marhamah dari Duri Pekanbaru

Kasus: Awalnya alami sakit nyeri sepanjang tulang belakang

Dari pekanbaru mengejar ilmu paz al kasaw terbang ke medan kala itu. Oleh sebab alami keluhan sakit di sekujur tulang belakang.

Alhamdulillah, wasilah ikut workshop, saling praktikum sesama teman mengalami progress kesehatan yang luar biasa. Akhirnya bu dokter ini penasaran serta terus memperdalam ilmu paz al kasaw guna mensupport layanan-nya kepada pasien.

12. dr. Andri Putro dari Jambi

Kasus: 15 tahun sakit pencernaan, progress sangat signifikan setelah rutin di PAZ

Qodarullah mengenal ilmu PAZ dari adiknya yang belajar PAZ Al Kasaw di Medan.

Kemudian beliau mengambil paket belajar paz al kasaw versi online ( bisa daftar di sini) lalu meneruskan belajar dengan silaturahmi ke beberapa senior paztrooper di jambi

Alhamdulillah kini sudah ratusan pasien bisa dibantu oleh beliau.

Sehari hari beliau masih bertugas di sebuah puskesmas di jambi. Ilmu paz bisa dikolaborasikan dengan keilmuan kedokterannya.

13. DR. dr. Probosuseno, Sp.PD, KGer, SE, MM

Kasus: Keluhan Kaki Panjang Sebelah, Setelah Diterapi Bisa Langsung Sama Lurus

Dokter probo menyampaikan bahwasanya terapi PAZ Al Kasaw ini bisa di kolaborasikan dengan rawatan medis untuk memaksimalkan layanan kesehatan pada masyarakat.

Jadi dalam dunia kedokteran sudah biasa ada keilmuan yang bisa melengkapi di ranah medis Complementary and alternative medicine.

Nah keilmuan PAZ Al Kasaw masuknya dalam ranah Complementary and alternative medicine guna melengkapi keilmuan medis.

Sebelumnya beliau pernah merasakan di terapi langsung oleh salah satu adiknya yang juga seorang paztrooper dan melakukan diagnosa menurut PAZ Al Kasaw, di katakan bahwasanya kakinya ada yang panjang sebelah, akan tetapi setelah di terapi tidak sampai 10 menit, posisi kakinya sudah sama normal. Masyaallah.

14. dr. Hesti Kartika, Sp.A.

Kasus: Keluhan anak sering konstipasi parah, diterapi paz bi idznillah selesai

Dokter Hesti Kartika awal mengenal paz saat umroh romadhon. Beliau melihat ada anggota umrohnya yang kesakitan, dibantu oleh tim umroh dengan terapi hentak kaki.

Beliau langsung terheran heran, bagaimana terapi sesederhana itu bisa untuk mengobati yang kalau di medis itu membutuhkan waktu yang lama.

Beliau lalu belajar, bi idznillah wasilah ilmunya ini bisa membantu banyak klien anak anak yang biasa ditanganinya.

15. dr. Ali Praja dari Sumbawa

Kasus: Awalnya skeptis, akhirnya jatuh cinta setelah buktikan sendiri pada banyak kasus ke kliennya

Saya dr. Ali Praja, hampir 20 tahun mengabdi sebagai dokter di Pulau Sumbawa. Bertahun-tahun saya melayani pasien hingga pelosok, sering menghadapi situasi darurat tanpa alat atau obat. Dari pengalaman itu saya tergerak mencari metode yang memungkinkan menolong pasien secara langsung tanpa ketergantungan pada fasilitas medis.

Pencarian itu berujung pada perkenalan dengan PAZ Al Kasaw, sebuah metode pengobatan berbasis biomekanik. Awalnya saya skeptis, tetapi setelah melihat sahabat saya mempraktikkannya pada pasien stroke, lumpuh, dan asma yang selama ini saya tangani, saya terkejut dengan hasilnya. Pasien yang tadinya dipapah bisa berjalan, penderita asma bisa berlari, bahkan yang lumpuh bisa melompat.

Sejak saat itu saya mendalami PAZ Al Kasaw dan dalam dua tahun terakhir telah membantu ribuan pasien, baik di klinik maupun dalam roadshow keliling pulau. Saya membawa ilmu ini ke mana saja, menjadikannya jembatan pelayanan kesehatan masyarakat Sumbawa.

16. dr. Dwi dari Tarakan

Kasus: Bener bener kempes benjolan payudaranya dengan PAZ ini

Testimoni pelatihan paz al kasaw dari dr. Dwi Utari Prihaskuti dari Tarakan. Tahun 2020 saya mengenal PAZ Al Kasaw saat mengikuti pelatihan di Balikpapan. Awalnya skeptis, tapi setelah melihat langsung pasien stroke dan asma membaik seketika, saya takjub dan memutuskan mendalami ilmunya.

Keluhan pribadi saya, seperti benjolan di leher dan lutut, berangsur pulih hingga 80 persen. Bahkan ibu saya yang stroke sejak 2012 kini lepas obat. Saya juga mengikhtiarkan pasien dengan benjolan di rahim yang hampir dioperasi. Setelah terapi PAZ, benjolan besar mengecil dan yang kecil-kecil hilang.

Meski sudah resign dari dinas, saya tetap membuka praktik di rumah dan mengajak masyarakat Tarakan mencoba PAZ sebelum bergantung pada obat atau operasi. Metode ini sederhana, tanpa alat dan tanpa obat, tetapi manfaatnya terasa nyata.

Bagi saya, PAZ Al Kasaw bukan sekadar terapi, tapi jalan juang untuk membantu lebih banyak orang sehat dengan cara yang lebih alami dan ikhlas.

17. dr. Drajat dari Purwakarta

Kasus: Nyaris dioperasi jantung, kini lepas ketergantungan obat berkat terapi PAZ Al Kasaw

Pandangan Medis Mengenai Terapi PAZ Al Kasaw Kali ini dengan dokter Muhammad Drajat dari Purwakarta.

Saya pernah terkena infark koroner dan sudah dijadwalkan pasang ring jantung.

Namun sebelum operasi saya diperkenalkan dengan PAZ Al Kasaw oleh kakak ipar saya dan bertemu Ustadz Haris Mujahid rahimahullah di Bandung.

Beberapa kali diterapi, saya yang semula mengonsumsi tujuh macam obat jantung kini bisa lepas ketergantungan obat, tubuh terasa lebih segar, dan rencana pemasangan ring pun batal. Saya juga mengikuti pelatihan PAZ untuk menerapkannya bagi diri dan pasien.

Bagi saya, PAZ Al Kasaw bukan hanya terapi, tapi jawaban yang menyelamatkan saya dari operasi besar dan membuka jalan pengabdian baru untuk membantu orang lain sehat tanpa obat dan tanpa alat.

18. dr. Ratna dari Purwokerto

Kasus: Takjub melihat endometriosis hilang dengan gerakan sederhana ala PAZ Al Kasaw

Pendapat Dokter Ratna dari Purwokerto mengenai Terapi PAZ Al Kasaw.

Tahun 2019 saya ikut pelatihan PAZ Al Kasaw di Semarang setelah pengalaman pribadi menghadapi pembesaran jantung, anak asma, dan suami yang pernah operasi karsinoma kolon.

Saya mencoba PAZ pada teman yang mengalami endometriosis. Hanya dengan gerakan HK sederhana dan perubahan pola makan, nyeri hilang, benjolan mengecil, lalu saat kontrol hilang sama sekali. Hasilnya membuat saya takjub.

Sejak itu saya yakin PAZ Al Kasaw sebagai ikhtiar yang murah, sederhana, dan tanpa obat atau operasi. Saya berharap masyarakat luas bisa mengenalnya, karena metode ini membantu menemukan inti masalah kesehatan secara lebih mendalam.

19. dr. Aman Syahruddin dari Pasaman

Kasus: Terapi PAZ Al Kasaw bantu atasi jantung dan asma, bahkan membuat pasien lumpuh 10 tahun bisa berjalan lagi

Testimoni Metode PAZ Al Kasaw Menurut Dokter Aman Syahruddin dari Pasaman. Saya pernah divonis pasang ring jantung dan minum obat seumur hidup. Setelah tiga bulan terapi PAZ Al Kasaw, EKG saya normal, obat berhenti, dan ring batal. Asma yang sejak kuliah bergantung semprotan juga hilang.

Hampir dua tahun mempraktikkan PAZ, saya telah menangani lebih dari 1000 pasien. Salah satu yang paling berkesan adalah pasien saraf terjepit 10 tahun hanya duduk, setelah 10 menit terapi bisa berdiri dan berjalan sendiri.

Bagi saya, PAZ Al Kasaw adalah ikhtiar nyata yang sederhana, berbasis anatomi tubuh, tanpa obat dan tanpa operasi. Saya mengajak rekan sejawat untuk mengenal metode ini agar semakin banyak pasien tertolong.

20. dr. Munifah dari Jogja

Kasus: Dua kali sesar, kini berhasil VBAC berkat gerakan PAZ Maryam

Testimoni Gerakan PAZ MAryam dari Dokter Iffah Asli Jogja. Anak pertama dan kedua saya lahir sesar, dokter memprediksi anak ketiga pun akan sesar. Namun kurang dari satu minggu sebelum melahirkan saya melakukan gerakan PAZ Maryam dengan pengawasan medis. Alhamdulillah anak ketiga lahir normal (VBAC).

Sebagai dokter saya takjub, secara teori kasus saya hampir mustahil VBAC setelah dua kali sesar. Namun PAZ Maryam menunjukkan cara tubuh kembali fitrah dan siap melahirkan normal. Kini saya ingin menyebarkan ilmu ini agar lebih banyak ibu terbantu.

21. dr. Kusnadi dari Grobogan

Kasus: Dari skeptis, hampir kritis, hingga merasakan langsung manfaat terapi PAZ Al Kasaw

Pendapat medis tentang PAZ Al Kasaw menurut dr. Kusnadi dari Grobogan. Awalnya saya skeptis terhadap PAZ Al Kasaw, tapi ketika saya sendiri jatuh sakit parah dan obat tak mempan, terapi PAZ membantu saya pulih hanya dalam hitungan menit.

Berawal dari istri yang ikut pelatihan, saya diam-diam mempraktikkan PAZ pada pasien dan melihat hasilnya langsung. Kini saya mempraktikkan PAZ Al Kasaw baik untuk kesehatan pasien maupun inspirasi ketahanan pangan di bidang pertanian dan peternakan.

Bagi saya, PAZ Al Kasaw bukan sekadar terapi alternatif, tetapi ikhtiar menyeluruh yang menyatukan ilmu medis, biomekanik, dan spiritualitas untuk kesehatan manusia dan keseimbangan alam.

22. dr. Kurnia Widiastri dari Surabaya

Kasus: Bersyukur punya keterampilan tambahan PAZ Al Kasaw untuk membantu pasien UGD lebih cepat dan menyeluruh

Testimoni dokter tentang PAZ Al Kasaw oleh Ibu Dokter Kurnia Widiastri Paztrooper Surabaya yang Sering Jatah Jaga UGD.

Beliau bersyukur setelah pelatihan PAZ Al Kasaw memiliki keterampilan tambahan yang bisa digunakan kapan saja untuk membantu pasien UGD.

Gerakan sederhana PAZ menjadi pelengkap, bukan pengganti, sehingga perawatan medis terasa lebih menyeluruh. Pasien pun mendapat pengalaman pemulihan yang lebih baik.

Menurutnya, PAZ Al Kasaw memberi nilai tambah bagi tenaga medis untuk memperluas sudut pandang tentang tubuh dan kesehatan.

23. dr. Amrullah dari Bulukumba

Kasus: Pasien jantung memilih dikasih gerakan paz dibanding minum obat

Pendapat medis tentang pengobatan akhir zaman PAZ Al Kasaw menurut dr. HM Amrullah dari Bulukumba.

Ia bersyukur memiliki keterampilan tambahan dari PAZ yang membantu pasien merasa lebih cepat nyaman dan segar sebelum atau sesudah tindakan medis.

Ada kisah,“…Pasien datang dengan nyeri dada… pasien jantung sudah 20 tahun minum obat jantung… kebetulan obat jantungnya habis jadi dadanya kambuh… dia datang ke saya minta obat… ternyata saya suruh dia langkahkan kaki miripnya berkurang, enak dia rasa. ‘Nah dokter, kenapa dari dulu tidak dikasih untuk begini?’ Saya bilang, ‘Oh tidak, semua dokter punya ilmu begitu.’…”

Dengan gerakan sederhana PAZ Al Kasaw, keluhan pasien seperti nyeri tumit atau nyeri dada sering kali berkurang tanpa perlu banyak obat.

Baginya, PAZ Al Kasaw adalah pelengkap layanan medis yang membuat pelayanan kesehatan jadi lebih menyeluruh.

24. dr. Ratna dari Yogyakarta

Kasus: Merasakan langsung manfaat PAZ Al Kasaw untuk jantung saat mengikuti kelas upgrading

Pelatihan PAZ menurut dr. Ratna dari Jogja: ia bersyukur mengikuti upgrading jantung PAZ Al Kasaw dan mendapat pengalaman berharga. Sesak napasnya sendiri reda setelah mencoba gerakan PAZ sederhana.

Ia melihat langsung probandus jantung membaik hanya dengan koreksi rangka tubuh. Konsep “jantung hanya salah langkah” membuka mata tentang faktor biomekanik di balik keluhan jantung.

Baginya, PAZ Al Kasaw adalah keterampilan tambahan yang membantu tenaga medis memberi pelayanan lebih menyeluruh.

25. dr. Kiki Risky dari Malang

Kasus: Pasien lipoma seketika kempes dalam satu kali terapi

Pelatihan PAZ menurut dr. Kiki Rizky dari Malang. Beliau tertarik setelah pengalaman pasien kanker otak yang difonis operasi tapi membaik secara alami. Pencarian itu membawanya ke pelatihan PAZ Al Kasaw.

Di pelatihan ia menyaksikan sendiri lipoma pada teman satu kelompok mengecil setelah sekali terapi. Dari situ ia menyadari PAZ Al Kasaw sebagai keterampilan tambahan yang luar biasa.

Kini ia mempraktikkan PAZ Al Kasaw berdampingan dengan medis, memberi pasien PR gerakan yang aman agar pemulihan lebih cepat.

Menurutnya, PAZ Al Kasaw adalah pendekatan ilmiah yang mengoreksi rangka tubuh dan memperluas pandangan tenaga medis tentang kesehatan.

26. dr. Saeful dari Garut

Kasus: Keluhan lutut sendiri bisa pulih tanpa obat

Sejak mengenal PAZ Al Kasaw pada 2019, saya berusaha mengikuti pelatihan demi pelatihan.

Saya tertarik karena kasus-kasus berat seperti skoliosis, saraf kejepit, atau asma, ternyata bisa dibantu dengan latihan dan gerakan sederhana. Saya melihat sendiri para peserta pelatihan yang datang dengan keluhan berat menunjukkan perbaikan signifikan setelah terapi PAZ, termasuk kasus skoliosis yang sebelumnya hanya dianggap domain ortopedi dan operasi.

Saya sendiri punya keluhan lutut akibat sering bersepeda. Dengan gerakan PAZ lutut saya terasa lebih ringan. Pengalaman pribadi ini memperkuat keyakinan saya bahwa PAZ Al Kasaw bukan hanya untuk orang awam, tetapi keterampilan tambahan yang berharga bagi dokter untuk membantu diri sendiri dan pasien.

Bagi saya, PAZ Al Kasaw adalah bekal baru untuk tenaga medis: tanpa operasi, tanpa alat, tanpa obat, tapi tetap ilmiah berbasis anatomi tubuh. Ini bukan pengganti medis, tapi keterampilan pelengkap yang membuat saya bisa hadir lebih siap di tengah masyarakat, bahkan tanpa alat sekalipun.

27. dr. Anwar Lutfi dari Madura

Kasus: Banyak penyakit bisa terbantu dengan gerakan sederhana metode paz al kasaw

Testimoni dokter tentang PAZ Al Kasaw  dr. Anwar Lutfi dari Madura. Ia mengikuti pelatihan PAZ untuk belajar gaya sehat dan terapi berbasis titik nol.

Hasilnya ia menyadari banyak keluhan pasien dapat dibantu dengan gerakan biomekanik sederhana, bukan hanya obat.

Ia bersyukur PAZ Al Kasaw membuka jalan baginya untuk berdakwah melalui kesehatan sekaligus menjaga kesehatan diri.

Baginya, PAZ Al Kasaw adalah keterampilan tambahan yang menggabungkan ilmu medis, biomekanik, dan nilai Islam dalam satu pendekatan yang menyeluruh.

Penutup Sharing Hasil Belajar PAZ dan Testimoni Tentang PAZ dari Para Dokter

PAZ lahir dari kepedulian akan dibutuhkan terobosan solusi atas berbagai problem kesehatan yang hari ini di hadapi. Umat membutuhkan yang lebih baik, aman, solutif bagi kehidupannya.

PAZ lahir mengajak kembali kesadaran kaum muslimin, agar kembali kepada Al Qur’an. Ayo, didalam al Qur’an ada banyak petunjuk untuk penjagaan dan pengobatan keluhan sakit kita jasmani rohani.

Silakan pelajari, silakan berbagi manfaat kepada sesama. Betapa nikmat ketika umat terbiasa saling bantu dengan sesamanya  sehingga tak perlu terburu buru pergi ke rumah sakit.

Bukan hanya dokter yang bertanggungjawab mengemban ilmu ini. Siapa saja, apapun profesimu, jadikan diri jauh lebih bermanfaat kepada umat salah satunya dengan menambah ilmu PAZ Al Kasaw.

Jadikan diri jauh lebih sehat, praktis, alami melalui jalan PAZ Al Kasaw.

Btw, Apakah baru sebelas dokter yang ikut di PAZ Al Kasaw?

BANYAAAAK lainnya.  Masih ada dari  beliau yang Sp.OG concern di PAZ Maryam, masih ada yang Spesialis anak Concern menekuni BABYPAZ, ada juga spesialis penyakit dalam, dan masih ada juga spesialis THT yang makin bersemangat mempraktekkan PAZ Al Kasaw.

Yuk berbalapan beramal sholeh melalui PAZ bersama bapak ibu dokter di atas di PAZ Al Kasaw.

PAZindonesia.com – Klaten, Jawa Tengah, 2021